
Makna Mudik
Waw…
Minggu ini musim mudik.
Apa
mudik itu?
Mudik
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (berlayar, pergi) ke udik (hulu
sungai, pedalaman) atau pulang ke kampung halaman.
bagaimana
hukumnya dalam islam?
Mudik
adalah budaya keagamaan khas masyarakat Indonesia.
Sepengetahuan
penulis, istilah mudik itu tidak ditemukan dalam Al-quran. Hal
ini berkaitan dengan tradisi masyarakat Arab, tempat
diturunkannnya Al-quran. Sebab, Al-quran sebagai sumber hukum Islam
memang dalam penurunannya tidak terlepas dari aspek budaya dan adat-istiadat
orang Arab.
Berikut
arti kata mudik jika dilihat dari bahasa arab:
Mudik
dari akar kata “adhoo-a” yang
berarti “yang memberikan cahaya atau
menerangi”
Ini bisa kita pahami, bahwa para pemudik itu menerangi kampung halaman mereka. Coba rasakan, para perantau selalu dinantikan para keluarganaya di kampung halaman. Kedatangan mereka membuat keluarganya senang dan kampong halamanpun jadi ramai.
Ini bisa kita pahami, bahwa para pemudik itu menerangi kampung halaman mereka. Coba rasakan, para perantau selalu dinantikan para keluarganaya di kampung halaman. Kedatangan mereka membuat keluarganya senang dan kampong halamanpun jadi ramai.
Mudik
dari akar kata “Adhoo-‘a”, yang
berarti “yang menghilangkan“
Hal
ini bisa kita pahami, bahwa para pemudik adalah orang-orang yang dipenuhi rasa
rindu, dan sedih karena jauh dari orangtua, istri, anak, keluarga, atau kampung
halamannya. Oleh sebab itu, mereka melakukan aktifitas mudik, dalam rangka
menghilangkan semua kesedihan tersebut.
Mudik
dari akar kata “adzaa-qo” yang
berarti “yang merasakan atau mencicipi“
Para
pemudik dalam arti pergi ke kampung halaman pastilah mereka yang ingin kembali
‘merasakan dan mencicipi’ suasana kampung tempat kelahiran.
Dimensi Spiritual Mudik
Setelah
berkiprah dengan hiruk pikuk suasana kota, maka bertemu dengan
keluarga, sungkem pada orang tua, bertegur sapa dengan tetangga menjadi momen
berharga untuk memrefresh spiritual kita. Maka, dalam hal ini kegiatan mudik
menjadi peristiwa penting yang sayang untuk dilewatkan. Hal demikian merupakan
peristiwa dimensional. Disaat manusia merasa menjadi lebih modern (efek
kehidupan kota), yang menjadikannya kehilangan rasa kemanusiaan, mementingkan
diri sendiri, dan materialistis. Untuk itu, diperlukan terapi spiritual. Dalam
hal ini, spiritualitas mudik setidaknya mengingatkan kita akan dimensi asal
kelahiran. Karena melalui mudiklah, kita sebenarnya diingatkan kembali kepada awal
hidup kita, di mana untuk pertama kalinya kita melihat dunia dan merenungi saat
berada di kandungan Ibu. Kandungan disebut pula sebagai rahim. Allah pun diseru
dengan sebutan Ya Rahim. Wahai yang memberikan kasih sayang. Kasih sayang
Allah diwujudkan dalam kasih sayang (rahim) Ibu.
Dengan
demikian, kegiatan mudik janganlah dijadikan sejenis ritual tahunan yang
konsumtif. Haruslah kegiatan-kegiatan seperti berbagi rezeki, silaturahmi, dan saling
memaafkan lebih di utamakan. Selanjutnya, mudik seharusnya mendorong kita
mewujudkan nilai transenden, yaitu sedikit demi sedikit mengikis belenggu
hedonisme-materialisme yang terbentuk ditengah peradaban modern.
Tips dan Trik Mudik Berkah
Merupakan hal lumrah,
di penghujung bulan Ramadhan, menjelang Idul Fithri, kaum muslimin begitu sibuk
mempersiapkan mudik. Bahkan sejak jauh hari mereka memesan tiket, namun jarang
yang memikirkan bagaimana syariat Islam mengajarkan kaefiyah (tatacara)
melakukan perjalanan. Jika kita memperhatikan kaefiyah tersebut, ingsaallah
aktivitas mudik kita akan begitu berkah.
Berikut tips dan trik
mudik berkah:
1.
shalat istikharah dulu untuk memohon petunjuk
Allah mengenai safar (perjalanan) mudik kita;
2.
perbanyak taubat dengan memohon ampunan Allah
dari segala dosa dan minta maaf terhadap sesama;
3.
selesaikan berbagai persengketaan (seperti:
melunasi hutang, mengembalikan barang titipan, dan memberi nafkah wajib bagi
keluarga yang ditinggalkan);
4.
memohon restu dan ridho orang tua atau keluarga;
5.
lakukan safar (perjalanan) bersama tiga orang
atau lebih (jangan sendiri);
6.
mengangkat pembimbing dalam rombongan perjalanan
kita;
7.
melakukan safar pada waktu terbaik (kamis pagi
adalah sunah rosul);
8.
melajukan solat sunat safar sebelum berangkat;
9.
pamitan kepada orang-orang yang
ditinggalkan;
10. membaca doa ketika keluar rumah;
11. membaca doa kerika naik kendaraan;
12. usahakan solat wajib dilaksanakan tepat waktu (jika
memenuhi syarat: solatlah dengan jama atau qosor)
13. membaca doa dan dzikir selama safar (perjalanan);
14. melakukan solat sunat ketika tiba di tempat tujuan.
Selamat bermudik …..